Maknai Rahina Tumpek Wayang Melalui Kegiatan “Resik Lingkungan” di Desa Dalung

DALUNG (30/09/2022) – Bertempat di Lingkungan Kantor Desa Dalung dilaksanakan Gotong Royong Bersih-bersih Sampah Plastik secara serentak yang diikuti oleh Ketua BPD Dalung I Nyoman Suparna, S.Pd beserta anggota, Perbekel Dalung I Gede Putu Arif Wiratya, S.Sos., Sekretaris Desa Dalung I Made Trimayasa, S.E., Ka.Si dan Ka.Ur beserta staf di lingkungan Pemerintah Desa Dalung, seluruh Kelian Banjar Dinas se Desa Dalung, Karang Taruna, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM Dalung) diatensi oleh Babinsa Dalung dan Bhabinkamtibmas Desa Dalung. Adapun tujuan dari kegiatan ini dalam rangka pelaksanaan Instruksi Gubernur Bali Nomor 11 tahun 2022 tentang Perayaan Rahina Tumpek Wayang dengan Upakara Jagat Kerthi dan/atau Atma Kerthi sebagai pelaksanaan tata titi Kehidupan Masyarakat Bali berdasarkan Nilai-nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru, menegaskan kembali larangan penggunaan Plastik Sekali Pakai dalam aktivitas kantor dan fasilitas umum lainnya. Tumpek Wayang merupakan cerminan dimana dunia diliputi dengan berbagai hal-hal negatif. Dimana, manusia akan diliputi oleh kegelapan, kebodohan, keangkuhan, serta keangkamurkaan. Sehingga, Dewa Siwa akan mengutus Sanghyang Samirana untuk turun ke dunia untuk menjadi seorang mediator untuk memberikan kekuatan positif kepada manusia untuk menjalankan aktivitasnya. Mediator yang dimaksud disini ialah seorang yang kita kenal sebagai Dalang. Dalang merupakan seorang yang mempertunjukan pementasan wayang. Dewa Iswara akan memberika kekuatan kepada seorang Dalang yang disebut dengan Taksu. Dengan kekuatan ini, seorang Dalang akan mampu mempertunjukan pementasan wayang. Pementasan wayang dengan cerita yang penuh dengan filsafat humor, kritik, saran dan realita yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Sehingga seorang yang menonton pertunjukan ini akan mensugesti dirinya dengan energi-energi yang positif. Dengan energi positif ini, diharapkan akan menyeimbangkan fisik dan mental spiritual dalam diri manusia. Perbekel Dalung dalam sambutannya mengatakan kegiatan pada hari ini berkaitan dengan Mereresik/bersih-bersih di lingkungan sekitar yaitu di Kantor Desa Dalung dalam Nangun Sad Kerthi Loka Bali bagaimana kita hidup berdampingan dengan alam menyambut rahina/hari Tumpek Wayang. Perayaan Tumpek Wayang ini jatuh pada Saniscara Kliwon Wayang pada 1 Oktober 2022 mendatang. Hal ini sesuai dengan upaya mewujudkan Visi Pembangunan Daerah ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Instruksi dan tata cara tersebut dituangkan dalam Instruksi Gubernur Bali nomor 11 Tahun 2022 yang ditetapkan pada 10 September 2022. Selain itu juga mengacu pula pada Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2022 tentang Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru, yakni melaksanakan Resik Sampah di sekitar, pelaksanaan gerakan tidak menggunakan sarana berbahan plastik sekali pakai, seperti tas kresek, pipet, dan Styrofoam. Untuk Desa dan Kelurahan Kegiatan Niskala dilaksanakan Sembahyang Tumpek Wayang di Pura Kahyangan Desa masing-masing, untuk Desa Adat dilaksanakan kegiatan Niskala yakni Sembahyang Tumpek Wayang di Pura Kahyangan Desa masing-masing diikuti kegiatan Sekala, yakni aksi Resik Sampah di wewidangan Desa Adat. “Saya berharap dari kegiatan resik sampah plastik ini, kita semua lebih dekat lagi dengan alam, mengurangi penggunaan sampah plastik karena plastik ini sangat lama membutuhkan waktu untuk terurai dan lingkungan di sekitar kita menjadi bersih indah dan lestari,” Pungkasnya. (KIMDLG-002).